Selasa, 09 Juli 2013

tugas manajemen karir

manajemen karir






disusun oleh

intan kelian
0120018



fakultas ekonomi manajemen
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2013












 BAB I

PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang

Makalah ini ditulis berdasarkan dari tugas yang diberikan oleh dosen kepada penulis,    selain itu juga berdasarkan atas keingintahuan saya akan tema yang diberikan beliau. Saya ingin mengetahui masalah pengertian dari perencanaan karir itu sendiri, manfaat dari perencanaan karir dan segala bentuk yang berkaitan dengan perencanaan karir.

Konsep karir adalah konsep yang netral, oleh sebab itu terdapat karir yang baik dan terdapat pula karir yang tidak baik. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula yang cepat, tetapi tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik”, dan sebagainya.



1.2.            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang saya tulis, dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.     Apa pengertian dari karir?
2.     Bagaimana pengertian dan tahap-tahap dalam perencanaan karir?
3.     Apa manfaat dari perencanaan karir?
4.     Apa pengertian pengembangan karir?

1.3.            Tujuan dan Manfaat dari Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.     Mendalami pengetahuan tentang manajemen karir.
2.     Mendalami kebutuhan dari perencanaan dan pengembangan karir.

Manfaat dari penulisan ini adalah:
1.     Mendapatkan gambaran tentang manajemen karir yang berguna bagi pegawai maupun perusahaan.
2.     Mendapatkan pemahaman tentang pentingnya perencanaan dan pengembangan karir.





BAB II

PEMBAHASAN


2.1.       Pengertian Karir

Suatu karir adalah semua pekerjaan (jabatan) yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karier tidak menjamin keberhasilan karier. Perencanaan karier diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan karier yang ada. Karir harus dikelola melalui suatu perencanaan yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan berbagai kesempatan karir, dan departemen personalia akan menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan penyusunan personalia (staffing) internal organisasi.
Pengertian karir adalah perjalanan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Menurut Handoko, karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selam kehidupan kerja seseorang (2000:123) dengan demikian karir menunjukkan perkembangan para pegawai secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.
Menurut Daniel C. Feldam dan Hugh J. Arnold (dalam Moekijat, 1995: 4-5) istilah karir tidak hanya berhubungan dengan individu yang mempunyai pekerjaan yang statusnya tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat. Istilah karir sedikit-banyak telah “didemokratisasi: – sekarang karir menunjukkan rangkaian atau urutan pekerjaan/jabatan yang dipegang oleh orang-orang selama riwayat pekerjaannya, tidak pandang tingkat pekerjaan atau tingkat organisasinya. Pejabat pimpinan mempunyai karir, demikian pula sekretaris pimpinan.

Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.
Terdapat dua cara pendekatan untuk memahami makna karir : Pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan occupation atau organisasi. Dimana karir dapat dilihat sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu properti atau kualitas individual dan bukan okupsi atau organisasi. Setelah setiap individu mengakumulasikan serangkaian jabatan, posisi, dan pengalaman tertentu pendekatan ini mengakui kemajuan karir yang telah dicapai seseorang.
Pada umumnya yang mempengaruhi karir seseorang adalah: keluarga, lingkungan, pendidikan, saran-saran mengenai sumber karir, peran karyawan itu sendiri.
Berdasarkan berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karir adalah merupakan rangkaian atau urutan posisi pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang.
2.2.       Pengertian dan Tahap Perencanaan Karir
Seorang Profesional tentu akan terus ingin Bertumbuh dan Berkembang dalam Karirnya, baik sebagai Individu atau Tim.  Memulai Karir dari bawah dan pada akhirnya menapaki Tahapan yang Progressive tentu merupakan sebuah Prestasi dan Aktualisasi yang membanggakan.
Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.(Mondy, 1993:362).

Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual careerplanning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan dan disendirikan. Seorang individu yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat individu tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi perlu membantu karyawan dalam perencanaan karir sehingga keduanya dapat saling memenuhi kebutuhan. (Mondy, 1993:362)

Perencanaan karir individual (individual career planning) terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostik, dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya. Prosedur ini meliputi suatu pengecekan realitas untuk membantu individu menuju suatu identifikasi yang bermakna dari kekuatan dan kelemahannya dan dorongan memimpin kekuatan dan mengoreksi kelemahan.
Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu / pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam objective events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian perencanaan karir individual meliputi :1) penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor), 2) penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi, 3) penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri, 4) pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir, 5) perencanaan transisi karir.


2.3.       Manfaat Perencanaan Karir

Dalam menjalankan rutinitas sehari-hari dan dalam menjalankan program apapun kaitannya dengan pekerjaan dan bisnis kita perencanaan adalah suatu hal yang sangat penting. Perencanaan membuat apa yang akan kita lakukan lebih terarah. Dengan perencanaan pula kita dapat melakukan urutan pekerjaan, prioritas dan membuat target serta mencapainya dengan lebih terorganisir. Meskipun setelah ada perencanaan ada lagi hal penting yang meski kita lakukan seperti membuat target, menjalankan program mengawasi/mengontrol dan membuat laporan kinerja, namun perencenaan adalah hal yang utama dan mesti ada sebelum kita memulai sebuah proyek/ menjalankan organisasi, memulai bisnis dan termasuk menjalankan pekerjaan sehari-hari. Dengan perencanaan yang matang segala-sesuatu akan lebih terarah dan terkontrol, hanya saja perencanaan membutuhkan komitmen dan konsekuensi untuk menjalankannya agar apapun yang kita rencanakan dapat berjalan seperti yang seharusnya.

Seiring perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dunia karir dan bisnis juga mengalami  perubahan begitu pesatnya sehingga membuat karyawan menjadi rawan terhadap kehilangan pekerjaan dan juga karir mereka. Untuk itulah perencanaan karir menjadi sangat penting, karena saat ini keamanan kerja tidak lagi diukur dengan ada tidaknya pekerjaan yang dimiliki seseorang, atau besar kecilnya ukuran organisasi tempatnya bekerja, namun diukur dari kemampuan seseorang untuk dapat mempekerjakan dirinya.
Pertanyaan yang muncul manakala kita membicarakan pentingnya perencanaan karir bagi seorang karyawan adalah “Siapakah yang sebaiknya berperan dalam membuat perencanaan karir seorang karyawan?”  Idealnya perencanaan dan pengembangan karir seharusnya dilihat sebagai sebuah sinergi yang melibatkan baik karyawan, maupun pihak perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Gary Dessler dalam bukunya Human Resource Management (2005), karyawan, manajer dan perusahaan semuanya memainkan peran dalam merencanakan, mengarahkan, dan mengembangkan karir seorang karyawan. Namun demikian karyawan harus selalu bertanggung jawab penuh terhadap pengembangan karirnya, dan kesuksesan karirnya.  merupakan salah satu tugas yang sebaiknya tidak pernah diserahkan sepenuhnya oleh seorang karyawan kepada manajer atau perusahaan. Sayangnya banyak karyawan yang mengabaikan tugas ini, dan menyerahkan sepenuhnya pengelolaan karirnya kepada manajernya atau perusahaan. Dengan posisi pasif seperti ini, berarti seorang karyawan telah menyerahkan penguasaan atas karirnya kepada perusahaan, membatasi kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, dan mengurangi kesempatannya untuk mencapai karir yang diinginkannya. Di sisi lain, tidak semua perusahaan siap untuk membuat program perencanaan karir, karena masalah yang akan ditimbulkannya, antara lain menyangkut alokasi dana, sumber daya manusia, dan struktur organisasi yang ada.

2.4.       Pengertian Pengembangan Karir
Proses pengembangan karir dalam suatu pendekatan formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan. Sehingga pengembangan karir dapat dikatakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
Oleh sebab itu setiap karyawan dalam meniti karirnya, diperlukan adanya perencanaan karir untuk menggunakan kesempatan karir yang ada.
Disamping itu sukses dalam pengembangan karir yang berarti pegawai mengalami kemajuan dalam bekerja adalah meningkatkan keterampilan sehingga lebih berprestasi. Seperti yang dikemukakan Moekjizat, yang paling penting dalam suatu jabatan adalah: (1995:36) 1) Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat pegawai merasa senang, 2) Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga, 4) Kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang baru, 5) Kesempatan untuk mengembangkan kecakapan kemampuan.

Pengembangan karir (career development) meliputi perencanaan karir (career planning) dan manajemen karir (career management). Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan suatu pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana masing-masing individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program pengembangan karir / manajemen karir. Manajemen karir (career management) adalah proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang – orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. (Simamora, 2001dalam jurnalsdm.blogspot).














BAB III

PENUTUP


3.1.       Kesimpulan

Berdasarkan makalah di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Pengertian karir adalah perjalananan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Menurut Handoko, karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selam kehidupan kerja seseorang, 2) Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual careerplanning) dan perencanaan karir organisasional ( organizational career planning ), 3) Proses pengembangan karir dalam suatu pendekatan formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan.

3.2.       Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan memenuhi terhadap tugas yang diberikan. Apabila ada kekeliruan dalam penyusunan makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.





DAFTAR PUSTAKA



SyaifulMaghsri.com









Senin, 08 Juli 2013

tugas manajemen karir

tugas manajemen karir



 Disusun Oleh 


Intan kelian
( 01210018 )




FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN 
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

2013
 
 
 
Pengertian Karir -
 ditafsirkan beragam  oleh para ahli  sesuai  disiplin    ilmunya. Menurut Simamora (2001:505) karir adalah “ Urutan ak tifitas-aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama  rentang  hidup orang  tersebut”.  Perencanaan manajemen karir merupakan proses  yang disengaja  di mana  dengan melaluinya  seseorang menjadi  sadar  akan  atribut-atribut yang  berhubungan dengan karir  personal  dan  serangkaian  langkah  sepanjang  hidup memberikan sumbangan pemenuhan karir.


Pendapat  Ekaningrum   (2002  :  256).  Karir  tidak  lagi  diartikan  sebagai adanya  penghargaan  institusional  dengan  meningkatkan kedudukan dalam  hirarki formal  yang  sudah ditetapkan dalam  organisasi.  Dalam  paradigma  tradisional, pengembangan karir  sering  dianggap  sinonim  dengan persiapan untuk mobilitas  ke jenjang  lebih  tinggi,  sehingga  karir  akan  mendukung  efektifitas  individu dan organisasi dalam mencapai tujuannya. 

Menurut Dalil S  (2002  : 277)  “ karir merupakan suatu proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk  membantu karyawan  agar  membantu partisipasi ditempat kerja. Sementara itu Glueck (1997 :134) menyatakan karir individual adalah urutan pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang dialami  seseorang  selama masa  kerjanya.  Sehingga  karir  individu melibatkan  rangkaian pilihan dari  berbagai kesempatan,  tapi  dari  sudut  pandang  organisasi  karir merupakan  proses  regenerasi tugas yang baru.

Sedangkan pendapat  Ekaningrum  (2002:258)  karir  digunakan untuk menjelaskan orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai  seseorang  dalam  kurun  waktu  tertentu  yang  berkaitan dengan  sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu.

Hal  –hal  yang  mendorong  seseorang  memilih  karir  sebagai  wirausaha distributor  MLM, dapat  diketahui melalui  penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan  latar  belakangnya.  Menurut  Sumitro  (2001  :  271)  Pengalaman, seperti  yang  dapat  dilihat  dari  biografi  seseorang, bermanfaat  untuk  melihat keterampilan, dan kompetensi  untuk  meningkatkan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan. 
    

Pegembangan Karir
Pengembangan karir  (career  development)   meliputi manajemen karir (career  management)     dan perencanaan karir (career  planning).   Sebagaimana gambar 2.1 dijelaskan sebagai berikut 

Pengertian Karir

Gambar 2.1. Pengembangan karir organisasional
          Sumber Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia,Edisi 2,cet 3, 2001,h 505


Gambar  2.1  menjelaskan bahwa  pengembangan karir  organisasional merupakan hasil-hasil  yang  muncul  dari interaksi  antara  perencanaan karir individu dengan manajemen karir secara institusional.

Pengembangan karir  (career  development)  adalah  suatu kondisi  yang menunjukkan  adanya  peningkatan  jenjang  atau  status seseorang  dalam pekerjaannya Hal  –hal  yang mendorong  seseorang memilih pengembangan karir sebagai  wirausaha, dapat  diketahui melalui  penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan  latar  belakangnya.  Sumitro  (2001  :  272)  Pengalaman,  seperti yang  dapat  dilihat  dari  biografi  seseorang, bermanfaat  untuk  melihat keterampilan, dan kompentensi  untuk  meningkatkan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan. 

Pilihan pengembangan karir melalui wirausaha  sebagai  distributor MLM diperlukan  kreatif,  inovatif.  Seorang wirausaha  dituntut  keberanian mengambil resiko,  mendorong  perubahan dalam  pengembangan karirnya.  memberikan beberapa pendapat yakni pertama, dipandang dari segi energi dan dorongan serta daya  fisik  yang  kuat  sehingga  ingin berkarir  sebagai  wirausaha  (  distributor) MLM.  Kedua,  wirausaha  (distributor),  yang  memulai  pada  usia  tua,  tidak memiliki masa karir yang panjang  sebagaimana orang muda, walaupun mungkin lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman.


Daftar Pustaka:

Simamora Henry.  (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta

Ekaningrum  Indri  F,  (2002),  The  Boundaryless  Career  Pada  Abad  ke  –21, Jurnal  Visi  (Kajian  Ekonomi manajemen dan Akuntansi),Vol.IX. No.1 Februari 2002, FE Unika Soegijapranata Semarang.

Dalil, Soendoro (2002), Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Amara Book, Yogyakarta

Glueck,   Greer,C.G  (1997),  Strategy  ang  Human  Resouces  a  General Managerial Perspective, NJ: Prentice Hall, Englewood Clifft

Sumitro, Nana,  (2001), Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia dari perspektip PIO, Penerbit PIO Fakultas Psikologi UI , Depok 
 
 
 
 

manajemen karir


 TUGAS MANAJEMEN KARIR








Disusun Oleh 
Intan Kelian
( 01210018 )





FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN 
UNIVERSITA NAROTAMA SURABAYA 2013







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman pengembangan karir sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Namun tidak  semua orang memiliki perencanaan karir yang jelas, begitu pula dengan perusahaan. Akibatnya tidak jarang para karyawan yang tidak mengerti tentang masa depan karirnya dengan jelas karena tidak adanya sistem karir dalam perusahaan mereka.
Pengembangan karir ialah salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia dalam upaya membantu individu-individu untuk merencanakan karir mereka dimasa depan dalam perusahaan yang bersangkutan, dengan harapan dapat membantu perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya.

1.2  Rumusan Masalah
  1. Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan dalam pengelolaan karir
  2. Perubahan paradigma dalam pengelolaan karir

1.3  Tujuan Penulisan
Guna menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Karir









BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Definisi pengelolaan karir
Peningkatan pengetahuan keterampilan dan pengalaman (wawasan) yang akan membawa konsekuensi pada peningkatan kualitas, kuantitas tugas, tanggung jawab, wewenang dan penghasilan.
2.2  Perencanaan karir hidup
Meliputi 3 bagian :
  1. Pemahaman diri : minat, keterampilan, nilai dan tujuan
  2. Pemahaman lingkungan : peranan keluarga, informasi organisasi
  3. Pemahaman implementasi : keterampilan pengambilan keputusan, keterampilan yang dimiliki
Faktor-faktor perencanaan karir hidup
  1. Psikologis
  2. Sosiologis
  3. Ekonomis, fisik, pendidikan
  4. Kebetulan (keberuntungan)
Sistem perencanaan karir hidup
  1. Individu
  2. Keluarga
  3. Karir
Didalam merencanakan karir harus diperhatikan faktor individu dan keluarga. Dengan begitu sistem karir bisa berhubungan
Sistem karir yang saling berhubungan ada 3 unit :
Unit 1 : sistem individu (kesadaran)
Unit 2 : sistem individu/keluarga (pengambil keputusan)
Unit 3 : sistem individu/ keluarga, karir (dalam dunia kerja)
Setiap kompenen ini merupak sistem sendiri-sendiri, tetapi komponen ini saling berkaitan dan saling bergantung.

2.3  Paradigma pengembangan karir
Paradigma lama pengembangan karir adalah proses kemajuan kerja seseorang melalui seri-seri tahap yang setiap seri mempunyai perbedaan dalam tugas, aktivitas, dan hubungan. Seiring dengan perekembangannya paradigma karir definisi pengembangan karir pun berubah

Menurut Byars dan Rue (2000) pengembangan karir merupakan aktivitas formal dan berkelanjutan yang merupak suatu upaya organisasi untuk mengembangkan dan memperkaya sumber daya manusianya dengan menyelaraskan kebutuhan mereka dengan kebutuhan organisasi.

2.4  Model pengembangan karir
  • Model siklus hidup
  • Model berbasis organisasi
  • Model pola terarah

2.5  hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan karir
a)      visi dan misi perusahaan
b)      sistem rekrutmen dan peluang promosi
c)      sistem penilaian kinerja
d)     sistem mutasi, promosi, demosi, PHK
e)      persyaratan kompetensi setiap jabatan
f)       hubungan pendidikan dan pelatihan dengan jabatan
g)      umpan balik
h)      sistem kompensasi
i)        target jabatan








BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan karir oleh karena itu pengembangan organisasi harus sesuai dengan pengembangan karir karyawan. Dengan menggunakan paradigm yang baru dalam pengembangan karir.




Jumat, 07 Desember 2012

tugas etika bisnis tentang reklame yang ada di surabaya



ETIKA BISNIS TENTANG REKLAME 





     Disusun Oleh  
                                                  

Intan Kelian

( 01210018 )



Fakultas Ekonomi Manajemen 


UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 
2012 / 2013






















REKLAME BILLBOARD









REKLAME  adalah media periklanan besar, yang biasa ditempatkan pada area yang sering dilalui, misalnya pada sisi persimpangan jalan raya yang padat. Reklame berasal dari kata re-clamare (bahasa Latin: Re=berulang, clamare=seruan).
Reklame berisi iklan yang ditujukan untuk dilihat pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang melewatinya. Reklame umumnya berisi ilustrasi yang besar dan menarik, disertai dengan slogan.
Di Indonesia, terdapat kecenderungan membedakan reklame dan iklan berdasarkan kategori penempatannya; sehingga reklame digunakan untuk menyebutkan media periklanan ruang luar , sedangkan iklan untuk menyebutkan media periklanan ruang dalam.
Bila ditinjau dari etimologinya, reklame dan iklan mempunyai makna yang setara. Iklan dari kata i’lan (bahasa Arab) berarti pengumuman, dan reklame berarti seruan yang berulang; maka kedua istilah yang terkait dengan media periklanan ini mengandung makna yang setara yaitu untuk kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat atau khalayak sasaran pesan.

Reklame masih dianggap sebagai media promosi yang ampuh. semakin besar media reklame, ditambah lagi posisi yang strategis, akan semakin murah biaya promosi per view.
Reklame  ini Terletak di daerah yang sangat strategis. Billboard tersebut terletak di Jl. Wonokromo Raya di Pertigaan Wonokromo, salah satu jalan utama di Kota Surabaya. Hal tersebut akan membuat setiap produk yang di iklankan memiliki daya pandang yang sangat bagus untuk menarik perhatian setiap konsumen yang melalui jalan tersebut.
     FUNGSI REKLAME
- Mempekenalkan suatu produk pada khalayak atau masyarakat.
- Agar pembeli lebih tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan
- Agar perusahaan produk tersebut banyak keuntungan.

1.    TUJUAN REKLAME
a. Reklame Komersial
Bertujuan memperkenalkan atau menawarkan barang atau jasa kepada masyarakat.
    b. Reklame Sosial
Bertujuan untuk memberitahukan atau himbauan kepada masyarakat agar berbuat sesuatu.

2.   JENIS JENIS REKLAME
a. Reklame Audio
Reklame yang disampaikan lewat suara yang diterima dengan indra pendengaran..
b. Reklame Visual
Reklame yang disampaiakan lewat tulisan dan gambar, baik gambar diam ataupun gambar yang bergerak, yang dapat diterima dengan indra penglihatan.
c. Reklame Audio Visual
Reklame yang disampaikan lewat tulisan, gambar dan suara. Yang dapat diterima dengan indra pendengaran dan penglihatan.

3.   PENYAMPAIAN REKLAME

a. Melalui Audio
Dalam bentuk reklame tradisional. Tetapi sekarang sudah ada reklame Audio yang modern seperti reklame melalui siaran radio. Melalui siaran radio, pesan atau penawaran dilakukan dengan cara diucapkan atau dibacakan dengan dialog.
b. Melalui Visual
          Poster
Merupakan bentuk reklame berupa gambar dan tulisan pada selembar kertas dan ditempel ditempat-tempat umum
    Iklan
Jenis reklame yang bentuknya singkat dan dimuat di media cetak seperti koran, tabloid atau majalah.
   Plakat
Bentuknya secara visual hampir sama dengan poster, hanya ukurannya saja yang lebih kecil dan biasanya ditempel di tembok atau di pohon-pohon di tepi jalan. Penyajiannya lebih sederhana dibandingkan dengan poster.
   Spanduk
Berbentuk selembar kain yang direntangkan melintang di atas jalan raya atau di tepi jalan.  Tulisan pada spanduk lebih sederhana dan mudah dibaca serta dipahami para pemakai jalan atau pengendara kendaraan dapat membacanya tanpa harus  berhenti.
   Selebaran
Bentuknya kecil seperti plakat tetapi sudah dilengkapi dengan gambar.  Ciri khas bentuk reklame ini adalah cara menyampaikannya yaitu dengan cara diberikan secara langsung dari tangan ke tangan kepada calon konsumen.  Adapula yang dilakukan dengan cara disebar begitu saja dari mobil sambil berjalan atau dari atas pesawat yang sedang terbang.
   Baliho
Bersifat sementara dan ukurannya besar dan diletakkan di tepi jalan-jalan yang strategis.  Dibuat secara semi permanen dengan bambu, kayu, atau pipa besi sebagai penyangganya.  Namun sekarang sudah dijumpai bentuk baliho yang menggunakan media kain atau kertas yang berukuran sangat besar dan ditempelkan pada tempat khusus.
  Billboard
Hampir sama dengan baliho karena  berukuran besar, tetapi jenis reklame ini sifatnya lebih permanen karena dipasang dalam waktu yang cukup lama dan ditempatkan diatap atau diatas pertokoan
   Buklet
Berbentuk seperti buku karena tulisan dan gambarnya terdiri dari beberapa halaman yang dijilid atau dilipat-lipat.  Informasi yang ingin disampaikan lebih lengkap.
   Embalase
Bentuk reklame yang dibuat langsung pada permukaan kemasan barang atau produk.
   Mobile 
Reklame berbentuk media tiga dimensi yang dapat bergerak.  Baik bergerak sendiri karena tertiup angin (digantung) atau dengan mesin motor penggerak bertenaga batery/ listrik.  Ada juga jenis reklame ini yang menggunakan media balon gas.
   Etalase
Reklame tiga dimensi yang terdapat pada ruang kaca di depan-depan toko.  Memamerkan barang yang dijual dengan penataan  yang menarik.  Biasanya menggunakan patung-patung manusia (manequin) untuk memamerkan pakaian yang dijual.
c. Melalui Audio-Visual     
Iklan yang ditayangkan di televisi, slide atau video klip. Penyampaian reklame dengan media ini dianggap paling berhasil karena menarik dan lebih mudah dipahami orang.

  

             Sumber Billboard Pertigaan Wonokromo – Surabaya - SantomicSpace.co