manajemen karir
disusun oleh
intan kelian
0120018
fakultas ekonomi manajemen
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Makalah
ini ditulis berdasarkan dari tugas yang diberikan oleh dosen kepada
penulis, selain itu juga berdasarkan atas keingintahuan saya
akan tema yang diberikan beliau. Saya ingin mengetahui masalah pengertian dari
perencanaan karir itu sendiri, manfaat dari perencanaan karir dan segala bentuk
yang berkaitan dengan perencanaan karir.
Konsep
karir adalah konsep yang netral, oleh sebab itu terdapat karir yang baik dan
terdapat pula karir yang tidak baik. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula
yang cepat, tetapi tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik
dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks
organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang
lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa
mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B
mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik”, dan sebagainya.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang saya tulis, dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut
:
1. Apa pengertian dari
karir?
2. Bagaimana pengertian
dan tahap-tahap dalam perencanaan karir?
3. Apa manfaat dari
perencanaan karir?
4. Apa pengertian
pengembangan karir?
1.3.
Tujuan dan Manfaat dari Penulisan Makalah
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mendalami pengetahuan
tentang manajemen karir.
2. Mendalami kebutuhan
dari perencanaan dan pengembangan karir.
Manfaat
dari penulisan ini adalah:
1. Mendapatkan gambaran
tentang manajemen karir yang berguna bagi pegawai maupun perusahaan.
2. Mendapatkan pemahaman
tentang pentingnya perencanaan dan pengembangan karir.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Karir
Suatu
karir adalah semua pekerjaan (jabatan) yang dipegang selama kehidupan kerja
seseorang. Perencanaan karier tidak menjamin keberhasilan karier. Perencanaan
karier diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan
karier yang ada. Karir harus dikelola melalui suatu perencanaan yang cermat.
Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan berbagai
kesempatan karir, dan departemen personalia akan menghadapi kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan penyusunan personalia (staffing) internal organisasi.
Pengertian
karir adalah perjalanan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Menurut
Handoko, karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang
selam kehidupan kerja seseorang (2000:123) dengan demikian karir menunjukkan
perkembangan para pegawai secara individual dalam jenjang jabatan atau
kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.
Menurut
Daniel C. Feldam dan Hugh J. Arnold (dalam Moekijat, 1995: 4-5) istilah karir
tidak hanya berhubungan dengan individu yang mempunyai pekerjaan yang statusnya
tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat. Istilah karir sedikit-banyak telah
“didemokratisasi: – sekarang karir menunjukkan rangkaian atau urutan
pekerjaan/jabatan yang dipegang oleh orang-orang selama riwayat pekerjaannya,
tidak pandang tingkat pekerjaan atau tingkat organisasinya. Pejabat pimpinan
mempunyai karir, demikian pula sekretaris pimpinan.
Menurut
Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan
seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan
demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai
macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan
proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas
karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat
memuaskan seorang individu.
Terdapat
dua cara pendekatan untuk memahami makna karir : Pendekatan pertama
memandang karir sebagai pemilikan (a property) dan occupation
atau organisasi. Dimana karir dapat dilihat sebagai jalur mobilitas di dalam
organisasi yang tunggal. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu
properti atau kualitas individual dan bukan okupsi atau organisasi. Setelah
setiap individu mengakumulasikan serangkaian jabatan, posisi, dan pengalaman
tertentu pendekatan ini mengakui kemajuan karir yang telah dicapai seseorang.
Pada
umumnya yang mempengaruhi karir seseorang adalah: keluarga, lingkungan,
pendidikan, saran-saran mengenai sumber karir, peran karyawan itu sendiri.
Berdasarkan
berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karir adalah merupakan
rangkaian atau urutan posisi pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama
kehidupan kerja seseorang.
2.2.
Pengertian dan Tahap Perencanaan Karir
Seorang
Profesional tentu akan terus ingin Bertumbuh dan Berkembang dalam Karirnya,
baik sebagai Individu atau Tim. Memulai Karir dari bawah dan pada
akhirnya menapaki Tahapan yang Progressive tentu merupakan sebuah Prestasi dan
Aktualisasi yang membanggakan.
Melalui
perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri,
mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan
merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam
perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan
kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.(Mondy, 1993:362).
Pada
dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan
karir individual (individual careerplanning) dan perencanaan karir
organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual
dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan dan disendirikan. Seorang individu
yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi,
cepat atau lambat individu tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena
itu, organisasi perlu membantu karyawan dalam perencanaan karir sehingga
keduanya dapat saling memenuhi kebutuhan. (Mondy, 1993:362)
Perencanaan
karir individual (individual career planning) terfokus pada individu
yang meliputi latihan diagnostik, dan prosedur untuk membantu individu tersebut
menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya. Prosedur ini
meliputi suatu pengecekan realitas untuk membantu individu menuju suatu
identifikasi yang bermakna dari kekuatan dan kelemahannya dan dorongan memimpin
kekuatan dan mengoreksi kelemahan.
Jadi
perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan
yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu
/ pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam objective events yang dapat
dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam
penyelesaian, atau dalam arti yang lebih ringkas perencanaan karir merupakan
proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai
tujuan tersebut.
Dengan
demikian perencanaan karir individual meliputi :1) penilaian diri untuk
menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan,
ataupun jangkar karirnya (career anchor), 2) penilaian pasar tenaga
kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di
luar organisasi, 3) penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri, 4)
pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi
karir, 5) perencanaan transisi karir.
2.3.
Manfaat Perencanaan Karir
Dalam
menjalankan rutinitas sehari-hari dan dalam menjalankan program apapun
kaitannya dengan pekerjaan dan bisnis kita perencanaan adalah suatu hal yang
sangat penting. Perencanaan membuat apa yang akan kita lakukan lebih terarah.
Dengan perencanaan pula kita dapat melakukan urutan pekerjaan, prioritas dan
membuat target serta mencapainya dengan lebih terorganisir. Meskipun setelah
ada perencanaan ada lagi hal penting yang meski kita lakukan seperti membuat
target, menjalankan program mengawasi/mengontrol dan membuat laporan kinerja,
namun perencenaan adalah hal yang utama dan mesti ada sebelum kita memulai
sebuah proyek/ menjalankan organisasi, memulai bisnis dan termasuk menjalankan
pekerjaan sehari-hari. Dengan perencanaan yang matang segala-sesuatu akan lebih
terarah dan terkontrol, hanya saja perencanaan membutuhkan komitmen dan
konsekuensi untuk menjalankannya agar apapun yang kita rencanakan dapat
berjalan seperti yang seharusnya.
Seiring
perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dunia karir dan
bisnis juga mengalami perubahan begitu pesatnya sehingga membuat karyawan
menjadi rawan terhadap kehilangan pekerjaan dan juga karir mereka. Untuk itulah
perencanaan karir menjadi sangat penting, karena saat ini keamanan kerja tidak
lagi diukur dengan ada tidaknya pekerjaan yang dimiliki seseorang, atau besar
kecilnya ukuran organisasi tempatnya bekerja, namun diukur dari kemampuan
seseorang untuk dapat mempekerjakan dirinya.
Pertanyaan
yang muncul manakala kita membicarakan pentingnya perencanaan karir bagi
seorang karyawan adalah “Siapakah yang sebaiknya berperan dalam membuat
perencanaan karir seorang karyawan?” Idealnya perencanaan dan
pengembangan karir seharusnya dilihat sebagai sebuah sinergi yang melibatkan
baik karyawan, maupun pihak perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
diungkapkan oleh Gary Dessler dalam bukunya Human Resource Management
(2005), karyawan, manajer dan perusahaan semuanya memainkan peran dalam
merencanakan, mengarahkan, dan mengembangkan karir seorang karyawan. Namun
demikian karyawan harus selalu bertanggung jawab penuh terhadap pengembangan
karirnya, dan kesuksesan karirnya. merupakan salah satu tugas yang
sebaiknya tidak pernah diserahkan sepenuhnya oleh seorang karyawan kepada
manajer atau perusahaan. Sayangnya banyak karyawan yang mengabaikan tugas ini,
dan menyerahkan sepenuhnya pengelolaan karirnya kepada manajernya atau
perusahaan. Dengan posisi pasif seperti ini, berarti seorang karyawan telah
menyerahkan penguasaan atas karirnya kepada perusahaan, membatasi kemampuannya
untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, dan mengurangi kesempatannya untuk
mencapai karir yang diinginkannya. Di sisi lain, tidak semua perusahaan siap
untuk membuat program perencanaan karir, karena masalah yang akan
ditimbulkannya, antara lain menyangkut alokasi dana, sumber daya manusia, dan struktur
organisasi yang ada.
2.4.
Pengertian Pengembangan Karir
Proses
pengembangan karir dalam suatu pendekatan formal yang diambil organisasi untuk
memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat
tersedia pada saat dibutuhkan. Sehingga pengembangan karir dapat dikatakan
suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang
dalam organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang
bersangkutan.
Oleh
sebab itu setiap karyawan dalam meniti karirnya, diperlukan adanya perencanaan
karir untuk menggunakan kesempatan karir yang ada.
Disamping
itu sukses dalam pengembangan karir yang berarti pegawai mengalami kemajuan
dalam bekerja adalah meningkatkan keterampilan sehingga lebih berprestasi.
Seperti yang dikemukakan Moekjizat, yang paling penting dalam suatu jabatan
adalah: (1995:36) 1) Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat pegawai
merasa senang, 2) Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga, 4) Kesempatan
untuk mempelajari hal-hal yang baru, 5) Kesempatan untuk mengembangkan
kecakapan kemampuan.
Pengembangan
karir (career development) meliputi perencanaan karir (career
planning) dan manajemen karir (career management). Memahami
pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan suatu pemeriksaan atas
dua proses, yaitu bagaimana masing-masing individu merencanakan dan menerapkan
tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan bagaimana organisasi merancang
dan menerapkan program pengembangan karir / manajemen karir. Manajemen karir (career
management) adalah proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan,
dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang – orang
yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang.
(Simamora, 2001dalam jurnalsdm.blogspot).
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
makalah di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Pengertian karir
adalah perjalananan yang dilalui seseorang selama hidupnya. Menurut Handoko,
karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selam
kehidupan kerja seseorang, 2) Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua
elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual careerplanning) dan
perencanaan karir organisasional ( organizational career planning ), 3)
Proses pengembangan karir dalam suatu pendekatan formal yang diambil organisasi
untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat
tersedia pada saat dibutuhkan.
3.2.
Saran
Demikianlah
makalah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan memenuhi terhadap tugas
yang diberikan. Apabila ada kekeliruan dalam penyusunan makalah ini saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
SyaifulMaghsri.com